Musikeropa bermula dari seni musik bangsa - 25277368 Ndhogb Ndhogb 03.11.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Musik eropa bermula dari seni musik bangsa A. Afrika B. Amerika latin C. Yunani D. Brazil E. Peru 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Ggordeble Ggordeble Jawaban: Amirika latin.
Keseniandari tanah Betawi memang sangat menarik untuk diikuti, seperti seni musik Tanjidor. Musik ini identik dengan bunyi-bunyian dari alat musik bersuara "nyaring". Pada abad ke-18 biasa dimainkan untuk mengiringi perhelatan atau mengarak pengantin. Namun, akhir-akhir ini Tanjidor sering ditampilkan untuk menyambut tamu agung. Tanjidor atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan Tanji merup
Eropamenawarkan beberapa festival musik yang bervariasi dan menarik bagi pencinta musik. Festival musik ini banyak diadakan di tempat yang spektakuler di beberapa
Brandis, George (8 May 2007). "pendanaan nain 35 persen untuk kelompok seni peran utama di Australia". Departemen Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Seni. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-03. Diakses tanggal 23 April 2010. ^ Parkinson, Charles. "2009 in Review". Kelompok Teater Tasmania. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-19.
SejarahMusik Zaman Kuno - Mesir. Apa yang kita ketahui tentang seni musik beserta alat-alat musik dari bangsa Mesir adalah berkat adanya monumen-monumen yang terdapat di negara tersebut. Para musafir/penjelajah menemukan berbagai alat musik yang tertera pada prasasti-prasasti seperti harpa dalam bentuk dan ukuran yang berbeda, bermacam-macam
AddieMS menunjukkan bahwa karya tidak begitu saja muncul
Komponismasyhur di era modern di antaranya adalah Richard Strauss (1864-1947), Arnold Schoenberg (1874-1951), Bela Bartok (1881-1945), dan Igor Stravinsky (1882-1971). Ciri lain dari zaman modern adalah industrialisasi dalam segala bidang. Musik pun dipengaruhi industrialisasi ini.
Y3iBs09.
- Renaisans adalah periode pembaruan dalam peradaban Eropa yang terjadi antara abad ke-16 sampai ke-17. Pada masa ini, peradaban Eropa 'terlahir kembali' atau bangkit, setelah mengalami kemunduran pada Abad Pertengahan 500-1500, yang disebut masa kegelapan Dark Ages.Masa kemunduran itu disebabkan oleh wabah penyakit, dominasi agama dan gereja, serta pembatasan berpikir dan bersosialiasasi. Era Renaisans mencapai puncaknya setelah meluasnya paham sekulerisme, individualisme, dan humanisme, yang memengaruhi masyarakat Eropa agar tidak lagi terkekang oleh dominasi gereja dan doktrin agama. Hal itu menyebabkan perubahan serta memunculkan banyak penemuan baru dalam berbagai bidang, salah satunya adalah kesenian. Salah satu kesenian yang berkembang di era Renaisans adalah seni musik. Berikut ini sejarah musik zaman Renaisans. Baca juga Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban dan Kebudayaan Eropa Musik Renaisans Seni musik berkembang di Eropa sejak Abad Pertengahan, tepatnya pada abad ke-9. Musik yang dibuat dan berasal dari tradisi yang berkembang di dunia Barat disebut musik klasik. Pada zaman itu, kebanyakan musik yang berkembang adalah musik gereja, atau musik untuk keperluan keagamaan. Musik untuk keperluan hiburan sudah ada, tetapi tidak sebanyak musik-musik keagamaan. Memasuki era Renaisans, seni musik di Eropa mengalami perkembangan pesat. Latar belakang terbentuknya musik Renaisans adalah hilangnya dominasi gereja, yang menyebabkan munculnya musik-musik untuk keperluan hiburan. Periode Renaisans pada musik klasik ditandai dengan kemunduran musik-musik keagamaan. Sebaliknya, banyak musik percintaan dan keperwiraan yang lahir. Di zaman ini, musik mulai dipelajari lebih mendalam sebagai bentuk kesenian. Baca juga Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance Penemuan mesin cetak pada 1439, selain membantu standardisasi notasi musik di seluruh Eropa, juga menyebabkan banyak masyarakat yang belajar membaca musik. Pertumbuhan kelas borjuis kelas menengah atas, yang memiliki keistimewaan untuk memperoleh tulisan-tulisan tentang musik, menjadikan pendidikan musik Musik Renaisans Awal Renaisans Di awal zaman Renaisans, seni musik masih didominasi oleh musik keagamaan. Sebagian besar karya musik yang beredar adalah musik polifoni, yang terususun atas banyak suara. Contoh musik polifoni era Renaisans adalah jenis Motet dan Misa. Dominasi gereja yang masih kuat, menyebabkan komposer-komposer berpaham sekuler sulit mendapat peluang untuk berkarya. Baca juga Dampak Renaissance bagi Dunia Pertengahan Renaisans Seiring berkembangnya waktu dan memudarnya dominasi gereja, musik sekuler mulia populer di kalangan masyarakat. Komposer-komposer amatir mulai mendapat hasil dari karya-karyanya, dan cetakan notasi musik juga menjadi peluang usaha yang baru. Di sisi lain, Dewan Gereja Katolik menerbitkan dekret pelarangan penggunaan vokal berlebihan dalam musik. Hal itu berakibat pada kemunduran teknik musik polifoni vokal saja, dan memunculkan jenis musik harmoni instrumental. Di sini, musik tidak lagi hanya digunakan untuk menari dan iringan saja, tapi juga dipelajari tiap potongannya. Hal ini sejalan dengan semangat Renaisans, yaitu menilai seni tidak hanya dari segi kegunaan atau manfaat, tetapi juga dari aspek keindahan atau seni itu sendiri. Baca juga Sejarah Musik pada Zaman Prasejarah Akhir Renaisans Di akhir masa Renaisans, perkembangan musik semakin pesat. Jenis musik baru bermunculan, yang menggabungkan antara musik polifoni vokal saja dan musik instrumen. Di masa ini pula, seni pertujukkan opera berkembang. Kesenian yang menggabungkan teater dan musik vokal ini berkembang di Italia, kemudian menyebar dan populer di kalangan masyarakat. Melalui opera, musik berkembang menjadi kesenian yang dinamis. Di akhir masa Renaisans ini pula, berkembang aliran seni yang disebut mannerisme, yaitu aliran seni yang menonjolkan sisi individual sang seniman. Karya-karya musik dengan sentuhan mannerisme, tidak hanya tersusun dari vokal dan insrumen, tetapi juga memiliki ritme dan hiasan yang beragam. Baca juga Ciri-ciri Musik Kontemporer Alat Musik Renaisans Pada masa Renaisans, banyak penemuan besar di dunia musik, termasuk alat-alat musik. Berikut ini beberapa alat musik yang digunakan pada zaman renaisans. Kecapi Trombon Harpiskord Viola Tokoh musik zaman Renaisans Berikut ini komposer musik di era Renaisans yang memiliki peran penting dalam sejarah musik klasik. Josquin des Prez Giovanni Pierluigi da Palestrina Carlo Gesualdo Thomas Tallis Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sejarah Masuknya Musik barat di Indonesia Bermula dari masuknya Bangsa Spanyol dan Portugis ke Indonesia bagian timur sebagai imperialis/penjajah. Mereka membawa alat-alat musik sperti ukulele, biola, gitar dsb. serta penggunaan solmisasi dan notasi musik. Dalam acara tertentu seperti pesta, istirahat melepas lelah dan sebagainya, mereka memainkan musik yang mereka bawa dengan lagu-lagu mereka. Namun lama-lama mereka mencoba memainkan lagu-lagu rakyat setempat. Keikutsertaan para raja-raja terutama di Jawa dalam acara yang diselenggarakan oleh Belanda, misalnya acara pesta dansa yang menggunakan iringan musik barat, adanya beberapa sekolah guru di Jawa juga telah menyebabkan masuknya musik barat. Pemakaian notasi balok untuk piano sebagai pengiring dansa juga ikut andil dalam masuknya musik barat di Indonesia. Adanya stasiun-stasiun radio kolonial tahun 1930-an mendorong munculnya orkes musik, ensambel, penyanyi dan pianis tetap yang harus dimiliki oleh stasiun radio untuk mengisi agenda siaran radio dengan acara-acara msik serius maupun hiburan. Para pemain musik masih di dominasi oleh para pemain asing. Melalui radio inilah mulai masuk musik populer Amerika yaitu jazz dan blues, musik klasik ringan. Inilah awal perkembangan musik barat di Indonesia. Musik barat baru menunjukkan perkembangannya pada tahun 1950-an yaitu dengan dibukanya berbagai pendidikan musik di Indonesia, anatara lain Sekolah Musik Indonesia kemudian disebut AMI, sekarang ISI, Yayasan Pendidikan Musik YPM di Jakarta terutama untuk piano, Guru Musik kemudian IKIP sekarang UP di Yogyakarta ,Malang, Bandung dan Jakarta. Baru pada tahun 1979 mulai muncul para lulusan dari lembaga pendidikan formal maupun kursus. Mereka membuat Forum Pekan Komponis- Dewan Kesenian Jakarta. Kegiatnnya berupa festival, pergelaran karya, dialog, diskusi tentang musik baru di Indonesia. Sampai tahun 2001 , forum ini lebih banyak diisi para komponis musik tradisi dan budaya etnik dari Sunda, Jawa, Bali dan Minang
– Sejarah Eropa klasik kuno menjadi salah satu masa yang menarik untuk dipelajari karena merupakan awal munculnya peradaban manusia di Eropa. Sejarah Eropa klasik bersumber pada dua unsur peradaban yaitu peradaban Yunani dan peradaban Romawi. Berikut penjelasannya Peradaban Yunani Sejarah Eropa klasik dimulai dengan munculnya peradaban Yunani pada era yang disebut zaman klasik. Sumardi dalam buku Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Modern 2019 menyebutkan bahwa peradaban Yunani Kuno bermula dengan adanya orang-orang Minoa di wilayah Kreta yang membawa kebudayaan kelahiran peradaban Yunani Kuno dari Kreta disebut sebagai Abad Kegelapan. Dilansir dari History, pada masa itu Yunani mengembangkan pemerintahan dan mengorganisir warganya berdasarkan konstitusi, mengangkat tentara, mengumpulkan pajak, dan menyembah dewa. Hal tersebut melahirkan polis atau negara-kota yang menandai lahirnya sejarah Eropa Klasik. Contoh negara kota yang terkenal adalah Sparta yang pemerintahannya berdasar oligarki militer dan Athena yang pemerintahannya berdasar ekonomi komunis. Baca juga Fungsi dan Kegunaan Sejarah Setelah pembentukan negara-kota dimulai masa kolonialisme Yunani utnuk memperluas daerah dan mendapatkan kekayaan. Henry S. Lucas dalam buku berjudul A Short History of Civilization 1953 menyebutkan bahwa Kaum Messenia menjadi korban pertama yang dijadikan budak oleh kolonialisme Sparta. Yunani terus berkembang, membawa budaya dan ilmu pengetahuan yang penting bagi perkembangan seni patung, lukisan, sastra, dan teater, filsafat, matematika, politik, ekonomi, kedokteran, serta Romawi Peradaban Romawi kuno dimulai sekitar abad ke-8 sebelum masehi di sebuah desa kecil yang terletak di Sungai Tiber. Disadur dari National Geographic, menurut legenda kota Roma didirikan oleh Romulus putra dewa perang Mars di bukit Palatine. Terlepas dari mitos tersebut, Romawi kuno menyebarkan kekuasaannya dalam sistem monarki. Hingga akhirnya sistem monarki tersebut digulingkan oleh rakyat dan kemudian membentuk Republik Romawi. Di mana kekuasaan dipegang oleh dua orang konsul yang dipilih oleh senat. Hingga beberapa abad setelahnya terjadi perebutan kekuasaan konsul antara Triumvirat tiga tokoh besar yaitu Crassus, Pompeyus, dan Julius Caesar. Perebutan kekuasaan dimenangkan oleh Julius Caesar, menjadikannya satu-satunya penguasa dan diktator Romawi pada masa itu. Pada masa kekuasannya, Caesar melakukan ekspansi Romawi. Baca juga Apa Itu Anakronisme dalam Sejarah? Kartodirdjo S. dalam buku Ungkapan – Ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur 1986 menyebutkan bahwa Julius Cesar melakukan supremasi karena ada semacam panggilan Tuhan yang harus mereka penuhi, yakni memberi peradaban kepada bangsar Barbar dan menghadiahkan berkat peradaban Romawi. Sejak saat itu terjadi banyak perang untuk memerluas Romawi seperti perang punik. Terlepas dari masyarakatnya yang senang berkonflik dan berperang, bangsa Romawi menyumbang besar perkembangan arsitektur, politik, pemerintahan, seni, dan juga sastra. Singkat cerita, peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno merupakan dua peradaban yang membangun peradaban Eropa. Keduanya memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan ilmu pengetahuan, sosial budaya, juga sistem pemerintahan dalam perkembangan manusia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sejarah musik Barat merupakan patokan utama dalam seni musik dunia karena tradisi musik Baratlah yang hingga kini memengaruhi dunia modern. Oleh karena itu, saat kita mempelajari sejarah musik Barat, hampir dapat dikatakan pula bahwa kita sedang mempelajari sejarah musik dunia. Toh pada akhirnya musik itu bersifat universal. Setiap orang, dari mana pun asalnya, akan mampu mencerna, memahami, dan menikmati musik tanpa harus mengenal, mengerti, dan memahami bahasa lirik yang digunakan penciptanya. Musik adalah melodi, ritme, dan harmoni yang untuk memahaminya cukup dengan bahasa rasa. Bahkan, bayi yang secara teknis belum mengerti bahasa, sudah dapat menikmati nyanyian yang didendangkan oleh ibunya. Pada artikel ini akan dibahas perkembangan musik di mancanegara, khususnya Eropa, dengan maksud agar kita lebih mengenal akar perkembangan musik, yang hingga saat ini kita nikmati. Tentu bukan hanya karya-karya musiknya saja yang akan dibahas, melainkan ilmu pengetahuannya pula. Dengan demikian kita dapat mencari hubungannya dengan karya-karya seni kita sendiri. Melalui cara tersebut kita mampu mengenal dan memahami budaya orang lain sekaligus mengenal dan memahami diri kita sendiri dalam konteks seni musik. Sejarah Musik Barat Beserta Budaya yang Memengaruhinya Dapat dikatakan bahwa usia musik hampir sama dengan usia keberadaan manusia. Namun tentunya musik pada awal keberadaan manusia, jauh berbeda tingkat kemutakhirannya dengan musik masa kini. Meskipun begitu, sesederhana apa pun juga, pada prinsipnya musik itu sama, yakni hal-hal yang berhubungan dengan melodi, ritme, dan harmoni. Namun demikian, keberadaan musik purba yang tidak dapat dilacak bekasnya juga tidak gampang dijadikan sebagai bahan penulisan sejarah. Hal itu karena penulisan sejarah memerlukan bukti-bukti historis yang meyakinkan secara ilmiah. Begitu pula dengan sejarah musik barat. Oleh karena itu, para sejarawan seni musik cenderung memulai karyanya dengan menyajikan fakta-fakta sejarah yang memiliki data-data yang cukup. Dalam hal ini, menurut Dieter Mack dan Roderick J Mc Neil 2002 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 83 sejarah musik barat dapat disajikan dengan periodisasi sebagai berikut. Musik Zaman Yunani Kuno mulai tahun 1100 SM Musik Zaman Romawi mulai tahun 753 SM Musik Abad Pertengahan 500-1350 M Musik Zaman Renaisans 1350-1600 Musik Zaman Barok 1600-1750 Zaman Musik Klasik 1750-1800 Musik Zaman Romantik 1800-1890 Musik Zaman Peralihan 1890-awal abad XX Musik Abad Modern 1900-sekarang Berikut adalah pemaparan dari masing-masing periode sejarah musik barat. Musik Zaman Yunani Kuno mulai tahun 1100 SM Meskipun dalam sejarah Yunani ditaklukkan oleh Kekaisaran Roma, kekuatan kebudayaannya masih tetap eksis. Hal itu terbukti dari tetap digunakannya Bahasa Yunani sebagai bahasa pengantar di wilayah Laut Tengah sampai abad ke-2. Para filosof, teolog, sastrawan, arsitek, dan pemusik sering menoleh ke masa Yunani kuno untuk mencari inspirasi bagi karya-karyanya. Masa keemasan kebudayaan Yunani Kuno terjadi pada tahun 546 – 323 SM. Pada waktu itu filsafat, kesusastraan, seni patung, arsitektur, drama, sains, dan musik berkembang sangat pesat. Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus. Bangsa Yunani Kuno menganggap bahwa musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta membut mukjizat dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Pada zaman Yunani Kuno, dikenal 9 Dewi Musik yang akan dipaparkan pada tabel di bawah ini. No. Nama Keterangan 1. Kalliope Dewi seni sastra syair 2. Klio Dewi Sejarah 3. Erato Dewi sastra erotis 4. Euterpe Dewi sastra liris 5. Thalia Dewi ria jenaka 6. Melpomene Dewi drama sedih 7. Terpsichore Dewi tari 8. Polyhymnia Dewi seni musik olah nada 9. Urania Dewi ilmu bintang Alat Musik Yunani Kuno Alat musik lyra alat musik petik sejenis harpa kecil dan kithara alat musik petik berdawai lima sampai tujuh terkait erat dengan keberadaan aliran agama Apollo. Sedangkan aulos sejenis alat musik tiup terbuat dari kayu yang terdiri dari dua batang yang memiliki lubang jari berkaitan dengan aliran Dionysus. Lyra dan kithara biasa digunakan untuk mengiringi puisi epik sejenis Illiad, ciptaan Homer dari abad ke-8 SM dan juga sebagai alat musik solo. Aulos biasa dipakai untuk mengiringi sajian dithyramb suatau jenis puisi yang khusus diperdengarkan dalam ibadah Dionysus. Aulos juga dipakai untuk mengiringi sekelompok paduan suara dan musik bagian-bagian lain yang dibutuhkan dalam drama-drama agung ciptaan Sophocles dan Euripides. Bukti-bukti keberadaan alat musik lyra dan aulos dalam kebudayaan Yunani Kuno dapat dilihat dari ditemukannya gambar-gambar alat musik itu dalam periuk-periuk keramik kuno yang masih bertahan hingga masa kini. Perlombaan permainan aulos dan kithara dalam pekan musik instrumental dan vokal menjadi semakin populer setelah abad ke-5 SM. Hal ini menyebabkan lahirnya virtuoso-virtuoso, yakni orang yang sangat mahir memainkan alat musik dan membawakan lagu. Penggarapan musik dan lagu pun otomatis semakin kompleks dan rumit. Dalam kaitannya dengan pendidikan musik, kompleksitas dan kerumitan yang menjadi kecenderungan para virtuoso ini kemudian dikritik oleh filosof kenamaan, yaitu Aristoles sekitar abad ke-4 SM. Setelah kejayaan masa Yunani Kuno, mulailah muncul reaksi terhadap kompleksitas teknik dalam musik, baik secara teoretis maupun secara praktis. Reaksi penyederhanaan atas kompleksitas musik Yunani Kuno dilakukan sejak awal zaman Kristen. Contoh-contoh notasi musik zaman Yunani Kuno memang tidak banyak. Namun ada yang masih hingga masa kini, yaitu dua lagu pujian kepada Apollo sekitar tahun 150 SM, sebuah lagu untuk acara minum sekitar tahun 150 SM, dan tiga lagu dari Mesomede, Kreta, sekitar abad ke-2 M Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 90. Teori Musik Zaman Yunani Kuno Dari lagu-lagu yang ditemukan pada zaman Yunani Kuno, dapat diketahui bahwa musik Yunani Kuno umumnya memiliki sifat Monofonis satu suara dengan heterofoni pada waktu alat-alat musik mengikuti suara. Sudah dipraktikkannya improvisasi, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya dengan pola melodi yang mendasar. Musik dan teks berhubungan sangat erat serta melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi, sangat menentukan cara penyusunannya dalam musik. Bangsa Yunani adalah bangsa pelopor ilmu pengetahuan di dunia. Oleh karena itu, dalam hal teori musik, zaman Yunani Kuno menghasilkan karya-karya yang cukup banyak dan monumental. Bahkan, teori musik yang lahir pada zaman itu masih berpengaruh dan menjadi acuan hingga masa kini. Ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke dalam delapan nada yang dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni dari Alam Semesta Music of the Spheres-nya juga menjadi ide yang sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad Pertengahan. Ide-ide teori musik Yunani Kuno yang lahir dari para filosof di antaranya Harmonics risalah teori musik tertua yang menguraikan tetrakord kumpulan empat nada berjarak satu kuart karya Aristoxemus tahun 330 SM teori ini kemudian disederhanakan oleh Ptolomeus, ahli atematika abad ke-2 M. Ethos, teori tentang efek musik terhadap moral, karya Plato tahun 427-347 SM dan Aristoteles tahun 384-322 SM. Dalam teori ini mereka menyatakan bahwa musik dapat berpengaruh terhadap emosi pendengarnya. Musik yang baik akan berpengaruh baik terhadap moral pendengarnya, musik yang buruk juga akan berpengaruh buruk kepada pendengarnya. Tokoh-tokoh seni musik yang dikenal pada zaman Yunani Kuno adalah Plato 427 – 247 SM, Aristoteles 384 – 322 SM, Aristexemos 350 – 300 SM. Musik Zaman Romawi mulai tahun 753 SM Kekuasan kekaisaran Roma sangat luas dan kuat sehingga stabilitasnya mampu membantu perkembangan kesenian. Alat-alat musik yang diciptakan dan dikembangkan oleh pemusik Roma pun semakin banyak dan bervariasi. Alat-alat musik yang lahir pada masa Romawi di antaranya adalah Beberapa jenis musik tiup dari logam seperti trompet dan horn. Sejenis organ hidrolis dengan papan tuts yang memanfaatkan tekanan air sebagai peniupnya. Alat-alat musik ini dipakai dalam teater-teater terbuka untuk mengiringi pertarungan para gladiator. Popularitas musik pada zaman Romawi Kuno ini semakin meningkat karena Kaisar Nero pun dikenal sebagai pemusik andal. Musik Abad Pertengahan 500-1350 M Abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi. Pada awalnya musik abad pertengahan masih bersifat monofonik. Monofonik berasal dari kata Yunani monos, berarti tunggal, dan phooneoo berarti berbunyi. Monofonik berarti jenis musik yang hanya terdiri dari satu suara saja tanpa iringan apa pun. Seni musik abad pertengahan juga didominasi oleh musik gereja yang bersumber pada seni musik Yahudi dalam hal ini adalah madah nyanyian yang bersumber dari ayat-ayat suci. Seni musik pada masa ini didominasi oleh musik gereja. Pada masa ini seni musik monofonik mencapai puncak kesempurnaan artistik, terutama pada masa Paus Gregorius Agung 540-604. Oleh sebab itu, musik pada Abad Pertengahan juga disebut musik Gregorian. Pada abad pertengahan, teori musik juga berkembang. Guido de Arezzo, teoritikus musik asal Itali pada tahun 1050 menciptakan metode menghafal nada. Ia berpangkal pada tangga nada hexachord, yaitu deretan 6 nada dengan interval ½ di tengah. Guido de Arezo memberi nama nada-nada yang sekarang dikenal sebagai solmisasi berdasarkan Himne Yohanes. Ia mengambil suku awal lirik lagu tersebut untuk memberi nama nada. Pada abad pertengahan juga mulai dibedakan antara birama dan irama. Birama adalah sistem tekanan yang tetap, sedangkan irama adalah sistem gerak melodis yang penuh kehidupan, dinamika, dan variasi. Bentuk-bentuk nyanyian pada masa ini, terutama nyanyian-nyanyian untuk gereja umumnya bersifat resitatif. Jenis-jenis dan bentuk lagu pada masa abad pertengahan di antaranya adalah sebagai berikut. Litani, Lagu cerita kepahlawanan dalam ayat-ayat panjang; Sekwensi; Kanzone, Himne tipe ab ab cd ab pertanyaan, cd jawaban; Rondo, Nyanyian berbait dengan refren. Diketahui ada 450 troubadour pada masa itu yang menghasilkan syair dan kirakira 300 lagu. Musik Zaman Renaisans 1350-1600 Kata renaisans berasal dari Bahasa Prancis renaissance yang berarti “lahir baru” menemukan kembali jati diri manusia Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 94. Artinya, manusia dengan akal budi dan dan aspirasi, cipta, karya, karsanya berhak untuk menentukan hal-hal yang berkaitan dengan individunya. Inilah awal aliran humanisme. Tahap awal perkembangan gerakan renaisans dalam kesenian dan kesusastraan terasa di Italia, kemudian menyebar ke Eropa Utara. Di Italia muncul tokoh-tokoh seni dan sastra, antara lain Botticelli, Leonardo da Vinci, Raphael, Michelangelo, Cellini, Ariosto, dan Machiavelli. Peristiwa-peristiwa bersejarah selama masa renaisans di antaranya Penemuan percetakan sekitar tahun 1450 oleh Johann Gutenberg yang mengakibatkan suatu revolusi dalam penyebaran informasi dan ide-ide di seluruh Eropa. Runtuhnya kota Contantinople atau Buzantium karena serangan Turki pada tahun 1453. Banyak sarjana yang melarikan diri ke Italia kemudian mengembangkan bahasa Yunani Kuno, kesenian, dan filsafat Yunani Kuno. Reformasi Protestan yang dipelopori Martin Luther King pada tahun 1517 yang mulai memasukkan musik polifonik untuk ibadah di gereja. Musik banyak dikembangkan selama masa renaisans. Oleh karena itu, lebih banyak musik diciptakan dan diperdengarkan daripada masa-masa sebelumnya. Dua faktor terpenting dalam perkembangan ini adalah pencetakan musik polifonik yang mulai ada pada tahun 1501 dan dukungan bangsawan yang berpendidikan dan membutuhkan hiburan berkualitas tinggi. Selain itu, risalah-risalah tentang bagaimana memainkan berbagai jenis alat musik mulai diterbitkan sehingga jumlah pemusik amatir meningkat dengan pesat. Sebagai buah perkembangan ini, instrumen musik yang dulunya hanya digunakan sebagai pengiring lagu, mulai dibuat komposisinya. Ada enam variasi bentuk lagu-lagu instrumental pada masa renaisans, yaitu Musik vokal yang dimainkan dengan alat musik. Ansambel berdasarkan melodi-melodi yang sudah ada. Bentuk variasi dengan penambahan nada-nada hias untuk mengiringi tarian. Bentuk ricercar, fantasia, dan chanzona yaitu komposisi berdasarkan tema dan variasi, bukan berdasarkan irama tarian. Ketiga bentuk ini biasanya berupa ansambel. Toccata dan Prelude, karya bentuk bebas yang memakai banyak figurasi. Musik tarian, yaitu musik untuk iringan tari. Musik Zaman Barok 1600-1750 Istilah barok diambil dari bahasa Portugis barocco yang berarti mutiara. Istilah ini sebenarnya tidak digunakan pada waktu itu. Istilah barok hanya digunakan untuk memberi identitas bagi sebuah masa perkembangan seni musik pada masa tahun 1600-an hingga tahun 1750-an yang tidak ada ciri-ciri dramatis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Namun, seperti halnya bidang seni lain, suatu masa baru muncul setelah terjadi tarik-menarik gaya antara kaum konservatif yang ingin mempertahankan estetika musik lama dengan kaum pembaharu yang inovatif. Awalnya gaya musik zaman Barok dikritik sebagai musik yang harmoninya kurang jelas, kehilangan bentuk normal, eksentrik berlebihan, kurang bermutu, bahkan dekaden merosot. Namun, karena perkembangan dasar-dasar estetika yang baru, gaya musik barok semakin dinilai secara positif. Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas, berbelit-belit, dan bombastis. Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga sangat cocok untuk penyajian opera yang saat itu mulai populer. Selain bertambah jumlahnya, alat-alat musik juga semakin tinggi mutu suaranya. Selain alat-alat musik yang sama dengan masa Renaisans yang berkembang di lingkungan istana, alat-alat musik rakyat juga mulai berkembang. Alat-alat musik rakyat tersebut meliputi Oktavgeige biola sederhana, drehleier alat musik gesek dengan dawai bordun, gitar, hackbrett sejenis sitar, maultrommel, pikolo, recorder, schalmei mirip klarinet, genderang, castagnet, xilophon, lonceng kecil. Berkembang pula alat-alat musik tiup baru prommer, fagot, dan raket yang kemudian lenyap kecuali obo dan klarinet. Zaman Musik Klasik 1750-1800 Menurut Frederich Blume 1958 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 97 musik klasik adalah karya seni musik yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian rupa hingga tercipta suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus. Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal. Pada masa ini seniman kembali menengok kepada gaya seni zaman Yunani Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai kesempurnaan. Seperti halnya pada awal zaman Barok yang merupakan suatu reaksi terhadap Zaman Renaisans, musik Zaman Klasik juga merupakan reaksi atas zaman barok. Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif. Gaya galan berciri lebih bebas, lebih mudah untuk dimengerti, enak melodinya, ornamentasi yang lebih halus, iringan tanpa keterikatan jumlah suara, ditujukan terutama kepada penggemar musik, bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu, dan bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat. Sementara itu, gaya sensitif memiliki ciri-ciri menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional, musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika crescendo, dan ungkapan rasa suka dan duka. Zaman Klasik bermula sepeninggal Johann Sebastian Bach dan George Friederich Handel. Ciri-ciri utama musik klasik adalah sebagai berikut. Pemakaian crescendo dan decrescendo. Pemakaian accelerando mempercepat tempo dan ritartando memperlambat tempo dalam penyajian musik. Pembatasan pemakaian nada-nada penghias ornament. Pemakaian akor trinada akor tiga nada. Musik Zaman Romantik 1800-1890 Istilah romantik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Pada zaman ini karya seni musik dianggap lebih mengikuti gerak hati penciptanya. Oleh karena itu gaya musik pada zaman ini begitu bebas dan tak terbatas. Karya seni apa pun selalu terpengaruh oleh keadaan zamannya. Musik romantik yang muncul pada abad ke-19 tentu juga terpengaruh oleh keadaan masyarakat pada abad ke-19. Kita tahu pada awal abad tersebut kehidupan masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupan politik dari yang semula bersifat absolut, dipimpin raja-raja atau kaisar-kaisar, menjadi demokratis, dengan pemimpin dipilih rakyat. Perkembangan musik Romantik dapat dilihat dari fase-fase romantik berikut. Romantik Awal 1800-1830 Pada era ini musik diwarnai dengan usaha manusia melarikan diri ke dunia irasional. Komponis menimba bahan dari dunia dongeng yang ajaib dan misterius tidak hanya untuk karya-karya operanya, tetapi juga untuk musik instrumentalia Beethoven dan musik kamar nyanyian Schubert. Romantik Tinggi 1830-1850 Gaya romantik berkembang ke seluruh Eropa. Komponis-komponis menciptakan karyakarya dengan semangat baru yang romantis. H. Berlioz Prancis menciptakan Symphonie Fantastique. Chopin Prancis memikat para pencinta musik piano. Paganini Italia menunjukkan kemahirannya dalam permainan biola. Liszt Jerman menumpahkan emosinya dalam permainan piano Mendelssohn Jerman menemukan kembali dan mementaskan musik Bach secara romantis. Wagner Jerman dan Verdi Italia menciptakan opera gaya baru yang mempesona. Romantik Akhir 1850-1890 Pada masa ini muncul generasi baru, yaitu C. Franck, Bruckner, Brahms, dan lain-lain dengan estetika dan bentuk baru yang bergaya naturalisme dan nasionalisme. Ciri Musik Zaman Romantik Ciri khas musik zaman romantik adalah sebagai berikut. Segi bentuk Musik romantik masih mempertahankan bentuk musik klasik tetapi dengan perluasan dan perubahan. Bentuk-bentuk baru yang populer adalah lagu piano singkat, lagu sastra simfoni, drama musik. Segi harmoni Musik romantik mengembangkan musik klasik dengan penambahan nada-nada kromatis. Segi ritmik Ritmik musik klasik dikembangkan. Unsur-unsur ritmik seperti tempo mendapat perhatian secara cermat karena ritmik dianggap sebagai bagian dari ungkapan rasa dalam musik. Partitur-partitur musik secara cermat diberi catatan-catatan yang berkaitan dengan ritmik. Ada pemakaian tempo sampai mendetail seperti Andante molto cantabile e non troppo mosso. Tempo-tempo ekstrim juga mulai dipraktikkan, misalnya ekstrim cepat atau ekstrim lambat. Ikatan pada metronom manzel penanda tempo, lihat pelajaran kelas VII Segi warna suara Instrumen yang menghasilkan suara alamiah seperti flute suling, klarinet, tuba, dan trombon lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sakral dan khidmat. Tokoh-tokoh musik jenis nyanyian yang terkenal pada zaman romantik adalah Franz Peter Schubert 1797-1828, Robert Schumann 1810-1856, Robert Franz 1815-1892, Johannes Brahms 1833-1897, dan Wilhelm Richard Wagner 1813-1883 yang juga mendapat sebutan sebagai Bapak Opera. Musik Zaman Peralihan 1890-awal abad XX Sepeninggal Wagner, musik zaman romantik berakhir. Setelah itu musik memiliki ciri yang lebih tegas warna nasionalnya karena pada saat itu mulai muncul kesadaran nasionalisme. Komponis zaman peralihan di antaranya adalah Cesar Auguste Franck 1822-1890, Gustav Mahler 1860-1911, Peter Ilych Tschaikovsky 1840-1893, dan Sergei Rachmaninoff 1873-1943. Musik Abad Modern 1900-sekarang Seiring dengan munculnya kesadaraan kebangsaan dan pembebasan dari belenggu kolonialisme di abad 20, seni musik juga mengalami revolusi bentuk dan gaya. Ciri paling penting dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. Maka, mulailah gejala munculnya aliran musik impresionistis, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Bagi komponis masa modern, ketidakteraturan ini menimbulkan misteri dan ketegangan yang tidak terduga. Gaya impresionisme mulai merasuk ke dunia musik. Gaya musik ini menekankan pada timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Claude Achille Debussy 1862-1918 merupakan pelopor aliran musik impresionisme. Musik Debussy mulai memasukkan sistem tonal yang tidak hanya dari nada-nada diatonis saja, tetapi juga memasukkan nada-nada pentaonis. Salah satunya adalah nada pentatonis gamelan Jawa. Orkes-orkes mengalami perubahan ke arah ekonomis, yaitu dengan memilih bentuk-bentuk ansambel kecil. Karena memasukkan nada-nada pentatonis yang tidak lazim dalam eksperimen musiknya, musik zaman ini mulai memberikan suasana yang tersendiri, menarik, eksotis, aneh, tetapi memaksa orang untuk mendengarkan. Komponis masyhur di era modern di antaranya adalah Richard Strauss 1864-1947, Arnold Schoenberg 1874-1951, Bela Bartok 1881-1945, dan Igor Stravinsky 1882-1971. Ciri lain dari zaman modern adalah industrialisasi dalam segala bidang. Musik pun dipengaruhi industrialisasi ini. Bunyi-bunyian yang bersumber dari suara-suara mesin industri dicoba digali untuk memberi sentuhan warna musik modern. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan musik modern untuk selalu berdampingan dengan industrialisasi. Maka, babak baru dunia musik lahir dengan ditandai mulainya musik elektronik. Di sini peranan radio dan studio rekaman sangat penting. Kebangkitan Musik Kontemporer Ketika pertama kali Pierre Schaeffer, teknisi Radio-diffusion Television Francaise RTF membuat rekaman dan menyiarkan musik elektronik 5 Oktober 1948 dalam acara konser bunyi, sambutan luar biasa diberikan oleh masyarakat. Sejak saat itu musik elektronik berkembang dengan sangat pesat. Setelah tahun 1960 teknologi menemukan alat rekam audio visual multijalur multitrack, alat musik synthesizer, multimedia elektronik, dan komputer, musik kontemporer semakin menemukan bentuknya. Musik kontemporer yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi audio visual modern adalah musik jazz, musik rakyat, teater musik, musik film, rock, blues, musik populer, musik hiburan, dan musik-musik lainnya. Kini, musik berkembang lebih jauh. Dengan dukungan teknologi informasi yang membuat antarnegara serasa tidak lagi berbatas, musik satu etnis dengan etnis yang lain sudah saling memengaruhi. Perhatikan musik populer yang tidak lagi mengenal batas negara. Dari Afrika sampai Amerika, dari Australia sampai Canada warna musik berbaur begitu rupa. Dengan musik kita dapat menyaksikan seorang anak muda Jepang menyanyikan lagu bergaya jazz dari Amerika. Di lain pihak, anak muda Amerika memainkan warna lokal Afrika dalam musiknya. Anak muda Afrika kita saksikan menyanyikan lagu khas Hawai, sementara anak muda Cina menyanyikan lagu Hindustan. Maka tak perlu risau jika gamelan Jawa, Sunda, dan Bali juga mulai digemari anak-anak muda dari mancanegara. Juga penyanyi gendhing-gendhing Jawa sinden ternyata berkulit putih. Sementara anak-anak muda kita tergila-gila musik R&B. Itulah globalisasi di bidang musik. Referensi Tim Kemdikbud. 2018. Seni Budaya XI. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
musik eropa bermula dari seni musik bangsa