Fasilitasyang diberikan bagi pemegang Kartu Kredit dan Debit BNI-Batik Air: Welcome Cashback Cashback sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) untuk pengajuan aplikasi Kartu Kredit BNI-Batik Air yang disetujui dan melakukan transaksi akumulasi minimal Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dalam periode waktu 3 bulan setelah kartu kredit disetujui. Maskapai penerbangan Batik Air memiliki fasilitas “bagasi cuma-cuma” bagi penumpang Kelas Bisnis dan Kelas Ekonomi. Mengutip situs resminya, fasilitas itu merupakan layanan di mana jumlah bagasi tercatat yang diambil dengan gratis akan bervariasi sesuai dengan kelas perjalanan serta syarat dan ketentuan tiket. BatikAir mulai 01 Juli 2022 membuka rute baru Medan Medan Kualanamu dan Jakarta – Singapura – Jakarta, Batik Air akan mengoperasikan pesawat Airbus A320 (12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi). Dan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 156 kelas ekonomi). KAI Minta Masyarakat untuk Tertib & Jaga Fasilitas Stasiun. EkonomiAtau Bisnis Rasakan Kenyamanan Batik Air VIVA Fasilitas Pesawat Batik Air Kelas Ekonomi dan Bisnis Penumpang maskapai penerbangan Batik Air dapat melakukan check in di counter Batik Air di bandara Proses check in dapat dilakukan 2 jam sebelum waktu keberangkatan dan counter akan ditutup 30 menit sebelum keberangkatan Pilihan Kursi Batik Makananmenjadi salah satu elemen yang penting. Sebab itu, berbagai maskapai penerbangan di Indonesia terus mengembangkan fasilitas makan mereka. Ini juga berpengaruh terhadap kenyamanan penumpang selama penerbangan. Namun, makanan ini tidak semuanya dapat dinikmati secara gratis. Beberapa maskapai mengenakan tarif terpisah antara makanan Maskapai Batik Air yang merupakan Lion Air Group resmi membuka penerbangan pergi pulang dari Bandara Kualanamu (Medan) menuju Singapura per 1 Juli 2022.. Penerbangan akan berlangsung sekali sehari atau tujuh kali dalam sepekan menggunakan pesawat tipe Airbus A320 (12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi) Halini bermula pada 1975 ketika sejumlah maskapai penerbangan mulai menciptakan strategi penempatan kursi prioritas untuk para penumpangnya. Kursi bisnis dikenal lokasinya yang berada di bagian depan kabin. Selain itu, jenis kelas kursi penumpang tersebut akan mendapatkan pelayanan yang tidak didapatkan oleh kelas ‘reguler’. f0GPi5x. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ZZttWkYHn6yWtHDD4N7npm6dG1u7yN-AkjfKDKcEue2z9unCpLZdRA== – Maskapai penerbangan Batik Air memiliki fasilitas “bagasi cuma-cuma” bagi penumpang Kelas Bisnis dan Kelas Ekonomi. Mengutip situs resminya, fasilitas itu merupakan layanan di mana jumlah bagasi tercatat yang diambil dengan gratis akan bervariasi sesuai dengan kelas perjalanan serta syarat dan ketentuan penerbangan domestik dan internasional bagi penumpang Kelas Bisnis, berat bagasi tidak boleh lebih dari 30 kg sementara Kelas Ekonomi tidak boleh lebih dari 20 kg. Baca juga Aturan Bagasi Pesawat Terbaru dari 7 Maskapai Indonesia Tahun 2021 Ketentuan bagasi kabin Batik Air Selain bagasi utama, maskapai ini mengizinkan penumpang pesawat untuk membawa satu bagasi kabin dan satu barang pribadi. Untuk bagasi kabin, dimensinya tidak boleh lebih dari 40 cm x 30 cm x 20 cm. Beratnya juga tidak boleh lebih dari 7 kg. Menurut laman berikut, barang pribadi yang dapat dibawa tanpa dikenakan biaya adalah tas tangan wanita, dan buku saku atau juga Aturan Bagasi Pesawat Lion Air Tahun 2021 Lalu mantel, syal, selimut, kamera kecil dan/atau teropong kecil, dan makanan bayi untuk dikonsumsi selama penerbangan. Kemudian keranjang pembawa bayi, payung atau tongkat jalan, bahan bacaan dalam jumlah yang wajar, serta kursi roda yang dapat dilipat dan/atau sepasang tongkat pemapah dan/atau kawat gigi atau alat protestik lain yang harus digunakan penumpang. Baca juga 7 Tips Mengemas Bagasi Kabin Pesawat ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Pesawat tipe A-330 milik Batik Air melakukan persiapan untuk menjemput Warga Negara Indonesia WNI di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu 1/2/2020. Barang yang tidak boleh dibawa ke kabin penumpang Pihak maskapai melarang sejumlah barang untuk dibawa ke kabin penumpang seperti baterai kering, pisau, gunting, dan benda tajam. Selanjutnya senjata api, amunisi, dan replika mainan dari benda-benda yang telah disebutkan sebelumnya. Batik Air kode IATA ID dapat dikatakan sebagai “pemain baru” di industri penerbangan Indonesia, mengingat bahwa maskapai ini memang baru didirikan pada 2013 lalu. Penerbangan pertama Batik Air dilakukan pada Mei 2013 dari Jakarta ke Manado. Batik Air merupakan salah satu anak perusahaan dari Lion Air, yang juga merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah asal Indonesia dan didirikan oleh PT Lion Mentari Airlines pada 1999. Dengan slogan “Journey Begins”, Batik Air berkomitmen untuk melayani sebanyak mungkin penerbangan, mulai dari rute domestik hingga internasional seperti Singapura, Australia, dan India. Maskapai penerbangan ini bertekad untuk membantu penumpang mencapai destinasinya dengan memberikan layanan penerbangan terbaik. Kini, Batik Air mengoperasikan penerbangannya menggunakan 41 armada, jumlah yang empat kali lipat sejak ia pertama beroperasi, untuk melayani sebanyak 226 penerbangan setiap harinya. Terdaftar dalam IATA Operational Safety Audit atau IOSA sejak November 2016 lalu, Batik Air menunjukkan bahwa dirinya telah memenuhi syarat untuk melakukan penerbangan rute internasional. Beberapa di antaranya adalah penerbangan menuju Kolkata, Chennai, dan Mumbai, yang merupakan tiga kota terbesar di India. Selain India dan kota-kota di Indonesia, Batik Air juga menawarkan rute penerbangan ke Australia, Cina, Filipina, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, dan Qatar. Pada Januari 2016 lalu, Batik Air menerima sertifikasi IATA Standard Safety Assessment ISSA. ISSA merupakan salah satu program IATA Operational Safety Audit, yang bertujuan untuk melakukan audit terhadap perusahaan maskapai penerbangan berdasarkan beberapa sektor tertentu. Umumnya, sektor-sektor tersebut melingkupi sistem organisasi, sistem manajemen, operasi penerbangan, pemeliharaan pesawat dan mesin pesawat, kabin dan kargo, serta keamanan operasional. Dalam mengoperasikan layanan penerbangannya, Batik Air menawarkan dua tipe kelas, yaitu Economy Class dan Business Class. Setiap penumpang Economy Class berhak mendapatkan fasilitas bagasi sebesar 20 kg dan 7 kg bagasi kabin. Kenyamanan penumpang Economy Class benar-benar terjamin berkat area kursi yang lega, tepatnya dengan ruang kaki seluas 32 inci sekitar 81 cm. Batik Air juga menyediakan fasilitas hiburan dalam penerbangan, dengan kontennya yang beragam, mulai dari film, musik, dan permainan Penumpang bisa mengakses fasilitas ini melalui layar LCD yang terpasang di masing-masing kursi. Selain itu, setiap tempat duduk Economy Class di Batik Air juga dilengkapi dengan porta USB dan stopkontak. Dengan begitu, para penumpang bisa mengisi daya baterai perangkat elektronik mereka selama penerbangan. Sementara itu, penerbangan Business Class Batik Air menawarkan lebih banyak keuntungan spesial bagi para penumpangnya. Selain fasilitas bagasi sebesar 30 kg dan kursi yang lebih lebar dengan ukuran 45 inci sekitar 114 cm, para penumpang juga berhak mendapatkan layanan eksklusif berupa prioritas saat check-in, di mana mereka akan dibantu secara personal oleh seorang perwakilan dari Batik Air. Mereka akan membantu penumpang Business Class selama proses check-in, imigrasi, maupun untuk hal-hal lain yang mungkin membuat penumpang membutuhkan bantuan khusus. Begitu penumpang duduk di kursi Business Class, mereka bisa segera menikmati fasilitas hiburan dengan konten film, musik, dan permainan terbaru. Tak hanya itu, porta USB juga tersedia di masing-masing kursi sehingga penumpang dapat mengisi daya baterai perangkat elektroniknya. Penumpang yang berangkat dari Terminal 1C Bandara Internasional Soekarno-Hatta bisa mendapatkan akses menuju Batik Air Business Class Lounge, di mana mereka bisa bersantai sejenak melalui serangkaian hiburan yang bisa dinikmati penumpang, seperti televisi, koran, dan majalah, serta koneksi WiFi yang cepat. Batik Air Lounge akan membantu penumpang merasa lebih segar dan santai sebelum melanjutkan penerbangan. Sebagai wujud terima kasih atas kesetiaan para penumpangnya, Batik Air menawarkan program frequent flyer bernama BatikMiles. Dengan BatikMiles, penumpang dapat membuat pengalaman traveling mereka menjadi lebih berharga dengan berbagai keistimewaan. Sebagai anggota BatikMiles, penumpang bisa mengumpulkan Miles, yang kemudian dapat ditukarkan dengan penerbangan gratis atau, menikmati beragam hadiah eksklusif, atau berbagai keuntungan lain yang ditawarkan oleh rekan Batik Air. Setidaknya ada dua jenis keanggotaan yang ditawarkan oleh BatikMiles, yaitu Batik Silver dan Batik Gold. Anggota Batik Silver bisa mengumpulkan poin dari penerbangan, menukarkan Miles dengan tiket pesawat, pindah ke kelas penerbangan yang lebih tinggi, atau mendapatkan tag bagasi. Sementara itu, anggota Batik Gold juga akan mendapatkan fasilitas bagasi tambahan sebanyak 10 kg, prioritas boarding, dan pemilihan tempat duduk di dalam pesawat secara gratis. Untuk penerbangan domestik Indonesia, penumpang Batik Air dapat melakukan check-in sejak dua jam hingga 30 menit sebelum keberangkatan. Sedangkan untuk penerbangan internasional, check-in dapat dilakukan sejak dua jam hingga 45 menit sebelum keberangkatan. Ketentuan ini berlaku untuk seluruh penumpang dari berbagai kelas penerbangan. Sebagai alternatif, penumpang juga bisa melakukan check-in melalui situs Batik Air. Untuk menjaga penerbangan tetap tepat waktu, gerbang keberangkatan akan ditutup 15 menit sebelum waktu keberangkatan. Bagi penumpang yang tidak muncul di gerbang keberangkatan pada waktu yang telah ditentukan, mereka tidak akan diizinkan naik ke pesawat dan dianggap tidak hadir. Upgrade from Economy to Business Service Class Print Created by Putut Sumardi Modified on Thu, 9 Feb, 2023 at 1031 AM Dear customers of Batik Air,An upgrade class is a change in Batik Air's flight service class to a higher one, for example, from the economy service class to the business service class, without changing the flight administration of service class change from economy to business service class only pays the price difference. To change the service class, you can go through the Lion Air group representative office and the 24-hour contact advantages would travelers on Batik Air have if they flew in the business service class?Free baggage allowance of 30 Check-in at the airportBoarding PriorityWider airplane seatsDelicious Indonesian cuisine in all its varietiesYou only pay the difference in price for schedule changes, provided that the schedule change time does not exceed flight hesitate to contact our Contact Center service below if you have questions, complaints, or CenterWhatsApp +62 811-1938-0888 chat onlyEmail Customercare Twitter Booking you, Did you find it helpful? Yes NoSend feedback Sorry we couldn't be helpful. Help us improve this article with your feedback. Related Articles Menikmati layanan kelas bisnis Batik Air Nama maskapai Batik Air kini mulai terkenal. Maskapai ini, nginduk ke Lion Air Grup, perusahaan penerbangan komersil milik Rusdi Kirana. Selain Batik Air, Grup Lion juga mengoperasikan Lion Air dan Wings Air. Tapi diantara ketiganya, Batik Air yang disukai pengguna jasa pesawat terbang. Selain layanannya, Batik Air jarang delay. Ini berbeda dengan Lion Air, saudara tuanya yang dicap doyan delay. Bahkan soal ketepatan waktu terbang, Batik Air kabarnya mengalahkan Garuda Airlines, maskapai plat merah milik pemerintah. Menjelang akhir bulan Maret 2016, saya punya kesempatan pergi ke Papua. Terbang ke Papua via Bandara Hasanuddin, karena sebelumnya saya harus ke Palu untuk urusan peliputan di sana. Baru dari Palu terbang ke Bandara Hasanuddin. Dari Bandara Hasanuddin nyambung penerbangan ke Papua. Saya rencananya pergi ke Papua pakai Batik Air. Saya terbang bersama Pak Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Ya, saya pergi ke Papua dalam rangka meliput kegiatan Pak Mendagri di bumi Cendrawasih. Pagi hari saya sudah ada di Bandara Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan. Setelah sarapan, panggilan untuk boarding pun terdengar. Dan yang bikin saya senang, saya akan naik Batik Air di kelas bisnis. Wuihh, ini pertama kalinya saya terbang duduk di kursi kelas bisnis. Kata staf Kementerian Dalam Negeri yang menyertai saya, karena tiket untuk kelas ekonomi habis maka kelas bisnis yang dipesan. Ah, senengnya bukan main bisa terbang dan duduk manis di kursi kelas bisnis, meski itu pakai Batik Air. Saat sudah masuk ke dalam badan pesawat, saya langsung mencari nomor seat yang akan saya duduki. Setelah ketemu langsung saya duduki. Nyaman banget dan sedikit lebih lapang ketimbang kelas ekonomi. Kawan saya, Tika, wartawati sebuah harian nasional yang terbit di Jakarta, duduk di samping saya, tepat dipinggir jendela. Semangat untuk narsis pun datang. Saya minta Tika memotret saya yang duduk manis di kursi kelas bisnis. ” Maklum Ta, ini pertama kali saya naik kelas bisnis kata saya saat meminta Tika memotret saya. Tika hanya tersenyum simpul mendengar kata-kata saya. Pak Menteri Tjahjo sendiri duduk di seberang saya. Dia duduk di kursi barisan paling depan. Dia hanya ditemani seorang ajudannya. Tak ada staf lain yang menyertainya. Sementara saya, duduk di seberangnya, hanya saja di kursi barisan kedua. Tidak berapa lama, setelah penumpang masuk semua pesawat mulai bergerak ke run way untuk take off menuju Bandara Sentani di Papua. Perjalanan yang cukup lama, sekitar 4 sampai 5 jam waktu yang harus ditempuh untuk sampai di Papua. Pesawat pun mengudara. Tak berapa lama, pramugari Batik Air yang cantik semampai membagikan handuk basah yang hangat. Duh, layanan yang tak pernah saya nikmati di kelas ekonomi. Handuk hangat pun saya basuhkan ke wajah. Rasanya wajah langsung fresh setelah dilap oleh handuk hangat. Di depan kursi yang saya duduki terdapat layar untuk menikmati hiburan selama perjalanan. Tak lama, Mbak pramugari yang canti datang lagi. Kali ini, menawarkan minuman. Saya pilih orange jus. Minuman pun datang, lengkap dengan kue, serta buah-buahan. Ternyata di kursi tak disediakan earphone, seperti di dalam pesawat Garuda. Jadi tak afdol melihat tayangan film tanpa mendengar suaranya. Sama saja nonton film bisu. Maka, ketika Mbak Pramugari lewat, saya langsung memanggilnya. ” Mbak, saya mau beli earphone,” kata saya. Lho kok membeli? Bagi yang belum pernah naik Batik Air, maskapai ini tak menyediakan earphone secara gratis untuk menikmati tayangan film atau musik di dalam pesawat seperti maskapai Garuda. Di Garuda, earphone disediakan gratis. Earphone selalu disediakan di setiap kursi. Terselip di belakang kursi, menyatu dengan majalah internal maskapai tersebut. Di Batik Air tak begitu. Jadi, kalau mau pakai earphone harus beli dengan terlebih dahulu memesannya ke pramugari. Harganya kalau tak salah 25 ribu. Ya, lumayan harus merogoh duit sekedar untuk menikmati lagu atau film. Menu makanan di kelas bisnis Batik Air lumayan enak Tapi kata si Mbak pramugari, untuk penumpang kelas bisnis, earphone dipinjamkan gratis. Tak usah beli, katanya. Wuih, satu lagi layanan yang beda. Tidak berapa lama, Mbak pramugari yang cantik sudah datang lagi, membawa earphone yang saya minta. Setelah agak lama pesawat mengudara. Mbak pramugari datang lagi membawa makanan. Menunya nasi, daging, sayuran, plus buah-buahan. Pokoknya, saya seperti pengusaha kaya Sambil makan saya pun menikmati tayangan dokumenter tentang traveling lewat layar mini di depan saya. Tayangan traveling, berasal dari program traveling Astro TV, perusahaan televisi berbayar asal Malaysia. Satu tayangan habis. Saya pilih tayangan lain, masih soal traveling. Tapi dari beberapa tayangan yang saya lihat, sama sekali tak satu pun ada tayangan tentang destinasi di Indonesia. Memang ada disebut, hanya tak jadi tayangan utama. Banyaknya tayangan destinasi wisata atau kuliner dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand. ” Lha, ini mana tayangan destinasi Indonesiannya?” saya bertanya-tanya. Fasilitas hiburan di kelas bisnis Batik Air. Sayang tayangan travelingnya lebih banyak tentang destinasi di negara tetangga, ketimbang Indonesia Menurut saya, sebagai maskapai penerbangan dengan membawa brand Indonesia, yakni Batik’, harusnya Batik Air, ikut mempromosikan destinasi dari Indonesia. Bukannya justru mempromosikan destinasi wisata negeri tetangga. ” Ah, kurang nasionalis nih,” gerutu saya dalam hati. Padahal maskapai ini pakai nama Batik. Idealnya ya, tayangan hiburan terutama soal travelingnya menampilkan apa yang dimiliki Indonesia. Bukannya negara-negara tetangga. Jadi, nama Batik yang melekat kurang punya greget. Sampai hampir habis saya tonton semua tayangan travelingnya, saya tak melihat tayangan destinasi dari Indonesia. Mungkin terlewat. Dan semoga saya keliru. Tapi bila benar, rasanya sungguh disayangkan. Semoga, ini jadi bahan masukan bagi Batik Air, agar maskapai ini benar-benar Indonesia banget.

fasilitas batik air kelas bisnis